ilustrasi : wikimedia.org |
Sang ayah diberitakan sangat menyesali perbuatannya, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur. Menjadi pelajaran buat kita semua agar menyingkirkan jauh-jauh emosi ketika "menghukum" anak.
Istirahatlah, Kasih Ramadhani, jemputlah surgamu bersama-Nya... (http://regional.kompas.com/read/2015/02/22/14435441/Rebutan.Baju.dengan.Kakak.Anak.7.Tahun.Tewas.Setelah.Dipukuli.Ayahnya)
Saya nangis mas, pas lihat beritanya, apalagi ketika si kecil minta dibelikan es krim bila nanti sudah sembuh, hiksss.. :(
ReplyDeletesaya juga nangis, Mbak Put, tiap kali inget cerita ini, aduh...
Deletesemoga tidak terjadi lagi hal seperti itu,, amiin
ReplyDeleteAamiiin, cukup ini yang terakhir...
DeleteDia sudah jadi malaikat kecil diatas sana...
ReplyDelete...semoga nggak ada lagi seorang anak yang kembali pada-Nya dengan cara seperti ini...
Delete