23 February 2015

ilustrasi : wikimedia.org
Sedang baca berita soal anak 7 tahun yang meninggal setelah dipukuli ayahnya dengan bambu, tiba-tiba saya menangis.  Apalagi setelah baca bahwa anak yang dipukuli meminta maaf pada ayah dan kakaknya, mengatakan bahwa dia menyayangi mereka, dan meminta es krim sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Sang ayah diberitakan sangat menyesali perbuatannya, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur.  Menjadi pelajaran buat kita semua agar menyingkirkan jauh-jauh emosi ketika "menghukum" anak.

Related Posts:

  • Bangga ilustrasi : maskangisir.deviantart.com Di tempat dukun urut bayi. Ibu-ibu : "Anaknya umur berapa bulan, bu?" Istri saya : "Mo dua bulan, bu." Ibu-ibu : "Sama, ini anak saya juga sudah dua bulan" Saya : "...dua bulan ko… Read More
  • Istirahatlah, Kasih Ramadhani ilustrasi : wikimedia.org Sedang baca berita soal anak 7 tahun yang meninggal setelah dipukuli ayahnya dengan bambu, tiba-tiba saya menangis.  Apalagi setelah baca bahwa anak yang dipukuli meminta maaf pada ayah dan k… Read More
  • Sepeda Buat Si Bungsu ilustrasi: tokosarana Kasian liat si bungsu selama ini cuma bisa ngeliat temen-temennya main sepeda, hari ini entah kenapa muncul ide untuk beli sepeda buat si bungsu.  Setelah liat di hipermarket dan nggak ada yang c… Read More

6 comments:

  1. Saya nangis mas, pas lihat beritanya, apalagi ketika si kecil minta dibelikan es krim bila nanti sudah sembuh, hiksss.. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga nangis, Mbak Put, tiap kali inget cerita ini, aduh...

      Delete
  2. semoga tidak terjadi lagi hal seperti itu,, amiin

    ReplyDelete
  3. Dia sudah jadi malaikat kecil diatas sana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ...semoga nggak ada lagi seorang anak yang kembali pada-Nya dengan cara seperti ini...

      Delete

Updated & Recommended Blogs

Obrolan Ringan Sehari-hari

Obring 2013. Powered by Blogger.
PageRank Checker

Blog Archive